Cerita Dewasa Terbaik

Cerita Dewasa Terbaik
Cerita Dewasa Terbaik - Hiburan yang satu ini dirasa cukup menarik untuk diikuti terutama sekali untuk Lepas Lelah kalian setelah seharian beraktifitas. Tapi disini penulis bukan ingin menjerumuskan lho ya. Cerita Dewasa Terbaik ini penulis berikan cuma untuk kalian yang menyukai dunia tersebut. Jadi buat kalian yang tidak suka dengan Cerita Dewasa ini, silahkan pilih artikel lain dari penulis yang sudah disediakan secara lengkap dan akurat untuk kalian semua.

Ok dech to the point aja. Dari banyaknya Cerita Dewasa yang ada dan beredar di dunia maya khususnya, penulis punya Cerita Dewasa Terbaik tersendiri. Penasaran? Ini dia Ceritanya yang ga kalah menarik dengan Alamat Facebook Tante Girang.

Judul : Fantasy Jadi Kenyataan
Aku adalah Putri Kamboja (bukan nama sebenarnya). Saat ini aku menginjak usia 20tahun. Dengan wajah sedikit oriental, so pasti kulitku terlihat kuning langsat dipadu juga dengan payudara berukuran 34B, aku banyak dilirik oleh para pria. Ya mungkin ini adalah akibat dari aku terlalu sering merawat wajah dan tubuhku terutama aku sering fitness. Didukung dengan bokong yang kencang serta body yang langsing, aku merasa tidak minder jika harus menggunakan pakaian ketat kesukaanku. Hal ini membuat banyak yang melirikku dan entah kenapa aku begitu menyukainya.

NB : Ga percaya kalo ini Cerita Dewasa Terbaik? Ikutin lanjutannya dibawah ini yang ga kalah seru dengan Xvideos.

Cerita Dewasa Fantasyku yang menjadi kenyataan ini dimulai ketika ortuku sedang keluar kota sehingga otomatis aku hanya berdua dengan adikku (perempuan) dimana ia pun mengagumi diriku yang terlihat sangat menarik di mata pria. Saat itu setelah aku ditugaskan mengambil raport adikku yang bernama Melati (bukan nama sebenarnya), aku berjalan-jalan ke mall hingga larut. Sesaat begitu sampai dirumah Melati terlelap tapi entah kenapa mataku tidak ingin meredup sedikitpun bahkan aku membayangkan bisa bersenggama dengan lebih dari 1 pria seperti yang selalu aku fantasykan selama ini ketika aku masturbasi. Akhirnya daripada tidak karuan aku memutuskan untuk keluar rumah (komplek perumahan lho ya) mencari angin segar.

Ditengah menikmati malam yang begitu segar, aku melihat pos ronda terisi oleh 4 orang pria. Karena penasaran dengan para peronda yang sedang berjaga, aku akhirnya menghampiri pos ronda yang besar itu (bahkan terlihat begitu besar layaknya rumah). Ternyata mereka sedang menonton acara sepakbola. Aku pun membuyarkan tontonan mereka.
“tok,,tok,,tok”, aku mengetuk pintu pos ronda itu yang sedang terbuka.
“permisi”, kataku berdiri di depan pintu.
“neng Putri, ada apa? ada yang bisa dibantu? ayo silakan masuk dulu”, jawab si satpam yang ternyata ia adalah Pak Otong yang saat itu sedang kebagian tugas berjaga. Oh ya, Pak Otong ini cukup dekat lho sama Putri. Ia terbilang cukup berani mengajak bercanda hal-hal porno ke Putri.
Pada saat itu Putri juga melihat ada Roni, orangnya kurus dengan rambut klimis. Kemudian ada juga Ajis, berkulit putih namun botak dan sedikit gendut. Lalu ada pak Triman, berkulit hitam dan berambut putih. Akal fantasyku mulai bermain.
Keheningan sesaat mulai reda.
“neng Bunga, ada apa ini?”, sapa pak Roni.
“ga ada apa2, cuma lagi bosen aja di rumah pak, makanya saya jalan-jalan”.
“kan udah malem, apa gak takut nanti ada yang memperkosa neng?”, tanya pak Otong.
“kan ada bapak-bapak ini yang bantu jaga Putri”, balasku sambil melingkarkan kedua tanganku di bagian perut sehingga dadaku terlihat semakin membesar agar mereka semakin bernafsu.

Responnya? Sepertinya mereka terkena jebakanku karena kulihat ke 4 bapak itu memandangi buah dadaku yang memang berukuran cukup besar diusiaku apalagi saat itu aku hanya memakai tank top dan rok mini tanpa daleman atas dan bawah. Aku langsung menghanyutkan angan-angan mereka.
“hayo, ngeliatin apa? sampe gak kedip semuanya”, kataku sambil pura-pura menutupi payudaraku. Mereka langsung salah tingkah dan pura-pura menonton tv lagi.
“oh ya, bapak-bapak, Putri ikutan nonton ya supaya cepet ngantuk?”.
“emang neng Bunga suka bola ya?”, tanya pak Ajis.
“suka banget sih engga, tapi cukup sering juga nonton pertandingan bola”.
“yaudah kalo gitu nonton disini”, balas pak Triman yang memberikan bangku ditengah yang digunakan oleh Pak Triman. Pak Triman sendiri mengambil bangku lagi. Pengamatanku, selama aku berada disana, mereka berempat sering mencuri pandang ke seluruh bagian tubuhku. Apalagi saat aku menguap tanda mulai ngantuk dan melepaskan kedua tanganku keatas sehingga dadaku semakin membusung.
Dan kupikir inilah saat yang tepat untuk berpura-pura tidur sehingga memudahkan mereka untuk beraksi. Sip, target kena. Benar saja, sesaat setelah aku merasakan tanganku diangkat ke atas dan pergelangan tanganku ada yang memegang erat. Lalu, ada 2 buah tangan yang menyusup ke dalam kaosku dan meremas-remas kedua bola kembarku serta memainkan ujung2nya. Selain itu aku merasakan benda tumpul, dan basah yang kuduga itu adalah sebuah lidah. Aku pura-pura terbangun dan membuka mataku.

“aahh,,pak,jangan!!”, seruku agar tidak terlihat seperti aku yang menginginkannya.
“jangg,,,mmmfff!!!”, kataku terputus karena tiba-tiba mulutku ada yang membekap. Saat itu aku baru tau yang rupanya Roni yang ada dibelakangku. Ajis dan Triman yang memainkan kedua buah payudaraku, sedangkan pak Otong yang ada dibawah 'membersihkan’ vaginaku.
Akhirnya aku benar-benar larut dalam kenikmatan yang sedang melanda diriku. Pak Ajis dan Triman mulai membuka kaosku sehingga kini payudaraku yang putih mulus, kencang dan kenyal dapat terlihat jelas oleh 4 bapak-bapak itu.
“waah,,toketnya neng Putri montok banget, masih kenceng, padat berisi”, komentar Pak Ajis yang tepat berada di depan payudara kananku.
“iya nih,,udah cantik,,toketnya sekel banget,,putih lagi”, tambah si Triman. Karena yakin sudah menguasaiku, Pak Roni akhirnya melepaskan bekapannya sehingga aku bisa berbicara lagi.
“bapak-bapak bikin Putri kaget aja. Kalo mau, kenapa ga bilang aja daritadi? yaudah, lanjutin aja kalo gitu”.
“hah,,neng Putri gak marah nech?”, tanya Roni keheranan.
“nggak kok. Cuma agak kaget kaget aja”.
“wah,,,yang punya udah ngijinin,,”, kata Triman.

“ok,, kalo gitu neng Putri,,bang Jono dan Triman jilatin toket neng dulu ya”.
Belum sempat aku menjawab, mereka sudah membenamkan mulut mereka di kedua payudaraku yang sudah semakin mengeras. Pak Roni sendiri akhirnya menarik kepalaku kebelakang dengan perlahan mencumbu serta melumat bibirku. Kini, aku layaknya boneka bagi mereka, karena mereka bisa berbuat sesuka hati terhadap tubuhku. Mereka menikmati jatah mereka dengan maksimal, pak Ajis dan pak Triman tanpa henti menjilati kedua buah payudaraku dan sekitarnya bahkan ketiakku yang tanpa buku serta menggigiti kedua putingku. Pak Roni terus menerus memainkan lidahnya, dan aku membalasnya dengan memainkan lidahku juga sehingga lidah kami saling membelit. Pak Otong? Ga usah ditanya. Dia fokus bermain dengan vaginaku.

Menerima 4 serangan birahi dari 4 pria berbeda di semua daerah sensitifku, membuatku jadi tidak kuat menahan lama-lama sehingga dalam waktu 8 menit aja aku udah orgasme. Pahaku merapat sehingga kepala pak Otong terhimpit ditengahnya dan cairan dari vaginaku terus disedot oleh Pak Otong. Saat itu ke 3 bapak lainnya masih menggerayangiku dengan penuh nafsu. Melihat aku sudah terkulai, mereka semua pun akhirnya berhenti sejenak.
“neng Putri hebat juga ya, gurih lagi”, ujar Pak Otong.
“yawdah, pada mau nyobain punya Putri gak?”, tanyaku tanpa basa basi menunjuk vaginaku yang terlihat jelas memerah karena bulu kemaluanku rutin kucukur.
“oh ya,,mau dong neng”, jawab pak Triman spontan. Diiringi jawaban yang sama oleh bapak yang lainnya. Aku pun memberikan isyarat agar mereka membuka pakaiannya.
Dengan terburu-buru, mereka menanggalkan semua pakaiannya tanpa sehelai benangpun, mungkin karena sudah tak sabar ingin merasakan kehangatan tubuhku dan nikmatnya surga duniaku. Mereka semua telanjang bulat dengan penis yang sudah mengacung tegak dan keras.

“wah, gede-gede,,”, kataku manja untuk lebih menggoda.
“neng Putri,, langsung ke sofa aja yuk, biar lebih enak”, ajak pak Roni.
“yaudah, tapi siapa yang nyoba duluan?”, tanyaku.
“bapak aja neng”, teriak pak Triman.
“bapak dong neng Bunga”, teriak pak Ajis tak mau kalah. Mereka pun akhirnya saling berebutan ingin menjadi yang pertama kali mencobloskan penis mereka masing-masing ke dalam vaginaku yang masih merah merekah dan masih sangat sempit.
“udah,, udah,, jangan berantem mulu dong,, tar Putri gak jadi kasih nih”.
“jangan marah dong neng Putri,, iya deh kami gak bakal ribut lagi,,”, jawab Pak Otong.
“yaudah,, kalo gitu,, Putri aja yang milih biar adil”. Mereka pun setuju.
Aku menunjuk Pak Otong yang penisnya paling besar dan Pak Otong yang barangnya paling gemuk. Pak Otong langsung duduk di sofa, aku mendekat ke arahnya dan menaiki sofa, kemudian aku membimbing penisnya ke dalam vaginaku dengan susah payah karena lubang vaginaku masih sempit. Kini penis pak Otong sudah amblas ditelan vaginaku, untungnya tidak terlalu perih sehingga aku bisa menikmatinya. Beberapa detik kemudian, pak Roni mendorong tubuhku sehingga tubuhku tertekan ke depan dan payudaraku menempel di wajah pak Otong yang tentu saja langsung ia jilati shingga membuat birahiku semakin meledak. Pak Roni memaksakan penis gemuknya masuk ke dalam lubang anusku, aku hanya bisa menggigit bibir bawahku saja untuk menahan rasa pedih, karena dibalik rasa pedih itu mulai muncul rasa nikmat yang tiada tara.

“mmmhhhh,,,,”, desahku Cerita Dewasa Terbaik pelan menerima jilatan demi jilatan pak Otong. Akhirnya setelah beberapa detik, pak Otong dan pak Roni mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vagina dan anusku hampir secara bersamaan. Ritmenya pun hampir sama.
“oohhh,,,aaahhhh,,,yeeaaahhh,,,terrussss”, erangku menerima 2 sodokan di vagina dan anusku secara bersamaan. Tiba-tiba pak Ajis dan Triman mendekat dan berjalan ke depanku lalu mereka menyodorkan penis mereka masing-masing ke arahku.
Karena tubuhku terdorong ke depan, sudah pasti wajahku berada agak ke depan sehingga aku bisa menggenggam satu penis dan mengulum penis yang satunya lagi.
“aaahhh,,,oohhh,,, terruusss neng”, desah pak Triman ketika aku mengemut kepala penisnya serta menyentil-nyentilkan lidahku ke lubang kencingnya. Sementara aku melayani batang kejantanan pak Triman dengan mulutku, aku mengocok penis pak Ajis dengan tangan kananku secara perlahan sehingga tanganku yang halus mengelus-elus penis pak Ajis.

“ooohh,,aaahhh,,,ooohhhh,,,teruusss,,entotin Putri seepppuuaasssnnyyyaaa”, desahku karena tidak kuat merasakan sensasi luar biasa yang ditimbulkan. Menerima semua serangan itu, aku pun cepat mencapai orgasme hanya dalam waktu 15 menit. Aliran cairan vaginaku tertahan oleh penis pak Otong yang sedang keluar masuk vaginaku sehingga berbunyi kecipak air setiap kali. Pak Otong sendiri terus memompa penisnya masuk ke dalam vaginaku. Untungnya, aku masih kuat biarpun sudah mengalami 2 kali orgasme. Sementara itu, pak Ajis dan pak Triman menarik penis mereka jauh-jauh dari mulutku karena mereka tidak ingin keluar cepat-cepat. Karena tidak ada lagi penis yang harus kukulum, aku jadi bisa mendesah sepuas hati.
“mmhhhh,,,aahhhhh,,,,!!!”. Akhirnya 8 menit setelah aku mencapai orgasmeku yang kedua tadi, aku merasakan penis pak Roni yang sedang mengisi anusku berdenyut-denyut menandakan kalau pak Roni akan orgasme. Pak Roni mempercepat sodokan penisnya terhadap anusku yang membuatku ngos-ngosan karena penis gemuknya itu keluar masuk dengan cepat dan kuat, padahal lubang anusku sangat sempit, tapi akhirnya aku menemukan rasa nikmat dibalik rasa ngilu itu. Seolah tak mau kalah, pak Otong pun mempercepat genjotannya terhadap vaginaku sehingga sekarang aku hanya bisa menutup mata sambil merasakan sensasi nikmat.

“aahhhh,,,nenggg,,Puttriii,,,bapaaakkk,,,kkkellluu aarrrr,,,,!!!”, teriak pak Otong. Dan tak lama kemudian, pak Otong menyemburkan larva putihnya yang hangat ke dalam rahimku lalu ‘merawat’ payudaraku dengan mulutnya sambil menunggu penisnya memuntahkan semua isinya ke dalam vaginaku. Tak lama kemudian, pak Roni menghujamkan penisnya dalam-dalam ke anusku, dan terasalah rasa hangat dari sperma yang keluar dari penis pak Roni.
“hhhh,,,neng Putri,,,hhheebbaattt”, komentar Roni yang sedang beristirahat juga sekaligus menunggu penisnya menyemburkan sperma ke dalam anusku hingga tetes terakhir. Setelah 2 menit beristirahat, aku bisa mengatur nafasku dan tenagaku.
Rupanya, pak Ajis dan Pak Triman sudah menyiapkan kasur dan bantal untuk menjadi tempat pergumulan kami nanti. Aku pun langsung menghampiri mereka.
“ayo neng Putri, sini”, ajak pak Ajis. Aku pun langsung berdiri di atas tubuh pak Ajis yang sudah kelihatan bernafsu sekali melihat kemolekan tubuhku yang semakin terlihat seksi karena berkeringat. Aku menurunkan tubuhku sambil membimbing penis pak Ajis yang sudah tak sabar ingin masuk ke dalam vaginaku.

Karena vaginaku sudah banjir dari cairanku sendiri dan juga sperma pak Otong, penis pak Ajis jadi dengan mudah masuk melesat ke dalam vaginaku. Setelah penis pak Ajis sudah hilang ditelan oleh vaginaku, aku langsung merundukkan tubuhku agar pak Triman yang sudah menunggu di belakangku bisa melihat letak lubang anusku dengan jelas. Tentu saja payudaraku yang tertekan ke wajah pak Ajis yang tiduran di bawah tubuhku langsung dimainkan oleh pak Ajis dengan mulut dan lidahnya.
“mmmm,,,”, desahku pelan menikmati sapuan lidah pak Ajis. Sementara itu, pak Triman mulai menyiapkan dan menaruh penisnya di depan lubang anusku yang sudah belepotan sperma dari pak Roni. Penis pak Triman secara perlahan tapi pasti, mulai masuk ke dalam anusku senti demi senti yang kurasakan dengan penuh penghayatan sampai-sampai dengan tidak sadar, aku menutup mataku. Akhirnya, kini aku sudah diisi oleh 2 penis sekaligus untuk yang kedua kalinya. Lalu mereka mulai menggerakkan penis mereka keluar masuk tubuhku, karena vagina dan anusku sudah dilumasi sperma, jadinya penis pak Ajis dan pak Triman dengan mudah keluar masuk vagina dan anusku.

“aahhh,,oouuummhh,,mmmhhh,,,hhhhh”, desahku karena tidak bisa menahan kenikmatan yang sedang menyerangku. Pak Triman menghentakkan penisnya masuk ke dalam lubang anusku dengan cepat dan kuat hingga mulai dari kepala penisnya sampai pangkal penisnya tertanam di dalam lubang anusku, lalu dia mengeluarkan penisnya secara perlahan sehingga menimbulkan sensasi tersendiri. Sementara itu, pak Ajis menggerakkan penisnya ke dalam vaginaku dengan sangat perlahan dan mencabutnya dengan cepat. Variasi gerakan yang berbeda dari 2 penis yang sedang keluar masuk vagina dan anusku mengantarkanku ke gerbang pintu orgasmeku yang ketiga. Kejutan listrik alias gelombang orgasme mengalir lagi di sekujur tubuhku untuk ketiga kalinya. Beberapa menit ke depan, yang terdengar hanya suara pompaan penis, suara nafas pak Ajis dan pak Triman yang saling memburu, dan desahanku. Sementara itu, kulihat pak Otong dan pak Roni sudah duduk memakai celana panjang mereka sambil menghisap rokok dan meminum kopi.

5 menit kemudian Cerita Dewasa, akhirnya pak Ajis, dan pak Triman serta aku sendiri saling berlomba menuju orgasme, dan yang paling pertama mencapai orgasme adalah pak Triman. Dia menyemprotkan spermanya ke dalam anusku sampai meleleh keluar dari anusku dan mengalir menuju lubang vaginaku. 2 menit kemudian, aku sudah tidak tahan lagi sehingga aku melepaskan orgasmeku yang keempat bersamaan dengan pak Ajis yang menyemburkan spermanya ke dalam vaginaku. Kini daerah sekitar vagina dan anusku sudah banjir sperma sampai terbentuk aliran seperti aliran sungai yang menghubungkan lubang anusku dan lubang vaginaku.
“hh,,,hhhh,,hh”, nafasku tersengal-sengal, begitu juga dengan pak Ajis dan pak Triman yang sudah menuntaskan nafsu setan mereka kepadaku.
Setelah nafas kami bertiga sudah normal kembali, pak Ajis dan Triman melepaskan penis mereka dari dua lubang kenikmatanku.

“udah ya bapak-bapak, Putri pulang ya”.
“jangan dong neng Putri”.
“kenapa? Emang bapak-bapak mau nambah?”.
“iya,,”, jawab mereka serempak.
“tapi kan anu bapak-bapak udah pada lemes kayak gitu,, lagian Putri udah capek banget nih”.
“sekali lagi aja neng,,kita langsung maen bareng semuanya,,gimana neng Bunga?”.
“gimana ya?”.
“ayo dong, neng Putri, bapak mohon, mau ya”, pinta pak Roni pura-pura memelas.
“iya neng Putri, temenin kita dong”, ujar pak Triman.
“huu, dasar,, yaudah deh, boleh, asal bapak-bapak mau menuhin syarat dari Putri”.
“apaan tuh neng?”, tanya pak Otong penasaran.
“bapak-bapak jangan bilang-bilang ama orang lain ya, biar jadi rahasia kita berlima aja, gimana?”.
“yah, itu mah gak usah disuruh neng, masa’ kami bilang-bilang”, jawab pak Ajis.
“yaudah, kalo gitu”.
“disini ada kamar mandi gak?”.
“ada tuh neng, di belakang”, jawab pak Otong.
“yaudah, Putri mandi dulu ya, ntar kalau udahan, Putri panggil semuanya”.
“wah, jadi kita mainnya di kamar mandi?”, tanya pak Triman.
“yapz,,entar bapak-bapak gantian posisi yang udah nyobain vagina sama bokong Putri ya,,,”.
“siip,,neng Bunga”. Lalu aku masuk dan mulai mengguyur dan membersihkan seluruh bagian tubuhku yang sudah belepotan dengan keringat, air liur juga sperma. Lalu aku mulai memanggil mereka semuanya.
“wah, neng Bunga udah seger lagi”, komentar pak Otong.
“iya dong, buat bapak-bapak, Putri harus segar selalu”.

Lalu mereka mulai beraksi dan aku membiarkan tubuhku menjadi bulan-bulanan mereka berempat. Aku disetubuhi oleh 4 bapak-bapak itu di semua sudut kamar mandi, juga dengan berbagai posisi. Karena mereka sangat ketagihan dengan himpitan vagina dan anusku, mereka mencoba untuk bermain satu-persatu dengan liang senggamaku. Setelah kami sudah lelah, kami pun kembali ke ruang tengah pos ronda. Sambil beristirahat, kami mengobrol.
“neng Putri, dari tadi dikeluarin di dalem, apa neng gak takut hamil?”, tanya pak Otong yang paling sering menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku.
“emang, bapak-bapak pada gak mau tanggung jawab kalau Putri hamil?”.
Muka mereka terlihat pucat dan khawatir mendengar pertanyaanku itu.
“hahaha,, tenang aja bapak-bapak,, Putri rutin minum obat pencegah hamil kok”.
Setelah jam menunjukkan pukul 4.30 pagi, aku langsung berpamitan.
“bapak-bapak, Putri pulang dulu ya, mau tidur nih”.
“tapi, neng Putri mau gak nemenin kami lagi?”, tanya pak Ajis.
“boleh aja asal yang ngeronda bapak-bapak berempat”.
“itu mah, bisa diatur”, jawab pak Roni yang sebenarnya saat itu sedang menjabat sebagai ketua RT. Kejadian pun terus berulang sebanyak seminggu 3 kali hingga akhirnya aku pindah rumah.

Bagaimana? Layak kan disebut terbaik? Kalo suka, jangan lupa di Like dan di share ya Cerita Dewasa ini. Makasih atas kunjungannya. Nanti cerita selanjutnya setelah penulis mendapatkan cerita baru dari teman-teman penulis yang mau berbagi cerita pribadi mereka.

Comment For Cerita Dewasa Terbaik:

Totals 0 komentar For “Cerita Dewasa Terbaik”

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Cerita Dewasa Terbaik - Dunia Terbaru | Build Blogger Template by Nami Blogger Mbojo - Terbaru Hari Ini - Game Online Guide and News Release Games Host in Blogger.com